Minggu, 11 Juli 2010

Remaja Indonesia Rawan Terjangkit Kecanduan Jejaring Sosial

Sudah menjadi fakta bahwa sebagian besar pengguna jejaring sosial adalah remaja dan dewasa muda. Dari aspek psikologis, mereka dapat dikatakan masih sangat labil dan mudah terpengaruh. Selain rentan pengaruh buruk, remaja tanpa sadar akan terjangkit kecanduan jejaring sosial jika tidak ada tindakan kontrol sedini mungkin.

Hal tersebut diungkapkan Wahyu Indianti, Psikolog UI, dalam seminar Psikologi remaja "Jejaring Sosial Menguak Tabir Candu, Eksistensi vs Narsisme, Etika dan Bahaya Terselubung yang Mengintai Penggunanya," di Panggung utama Erlangga Fair, Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Sabtu (19/6/2010).

Indiyanti mengatakan, usia remaja sangat rentan akan godaan di internet, terutama terkait dengan jejaring sosial. Kecenderungan remaja untuk ingin mengikuti trend dan hal-hal lain yang yang dilakukan teman-temannya begitu besar.

Kekhawatiran kemudian timbul setelah efek negatif yang kian banyak di jejaring tersebut tak bisa dihindari para remaja. Ia menambahkan, jika seseorang sudah kecanduan, maka mengatasinya akan jauh lebih berat.

"Mengatasinya harus step by step. Artinya harus terus latihan meregulasi diri. Membuat target harian apa yang harus dilakukan dalam sehari itu. Kemudian mencatat dampak dan manfaatnya apa, sampai dia bisa mengendalikan diri kembali," ujarnya.

Apalagi, jejaring sosial seperti Facebook, Tweeter, Blog dan lain sebagainya kian menjadi sesuatu yang sangat digandrungi tak hanya kalangan dewasa. Anak-anak usia sekolah dasar bahkan tidak sedikit yang mulai keranjingan betah berlama-lama di depan layar monitor hanya untuk mengupdate status dan ngobrol ngalor-ngidul di dunia maya.

"Pada kasus anak-anak, kita harus membedakan perlakuan kontrol terhadap jejaring sosial seperti itu. Harus dengan habituasi. Pembentukan kebiasaan. Dengan mengkondisikan keadaan keseharian anak-anak. Jangan hanya mengenalkan teknologi saja, tetapi juga mulai mengakrabkan dengan buku, dengan teman-temannya, juga dengan lingkungan kehidupan nyata agar tidak terjebak betah di dunia maya," ujar dosen UI.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar